Exact Mengaji: Peran Agama Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Ada yang baru nih dari Exact. Ngaji sambil ngabuburit, nunggu berbuka sambil dapet pencerahan jiwa. Daripada ngabuburit sambil galau, ya kan ? mending disambilin ngaji aja. Tapi, yang beda dari Exact, tema kajiannya nggak terlepas dari bingkai keilmuan dan keilmiahan. Tujuannya biar lebih spesifik, sistematis, plus membuka wawasan.

Hari Minggu ( 25/4) , dari divisi akademik ngadain Exact Ngopi. Temanya “ Exact Mengaji: Peran Agama Islam dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan”. Tema ini diangkat untuk membuka, memperluas , dan menyegarkan pikiran dan wawasan bahwa peran Islam dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan itu nggak tanggung-tanggung loh.

Nah, untuk mengulas tema yang agak berat diatas, Exact ngundang pemateri yang ngeriii, PakArif, Peneliti Kajian Filsafat dan Teologi. Beliau juga adalah dosen di Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Sunan Kalijaga.

Dalam kegiatan ini, Beliau mengajak kita untuk bertanya, bagaimana sih peran Islam dalam perkembangan ilmu pengetahuan ? Menurut Beliau, ada dua kata kunci yang perlu diketengahkan, Islam dan Ilmu. Islam secara substantif dalam hal ini didefinisikan penyerahan diri kepada Tuhan, sedangkan secara normatif didefinisikan sebagai agama yang mengimani keesaan Allah dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Adapun ilmu dalam konteks Islam terbagi menjadi dua macam; pertama, Ilmu pengetahuan, yakni pengetahuan sistematis yang dapat diverifikasi dan difalsifikasi. Kedua, ilmu pengenalan, yakni pengenalan akan yang ghaib ( ma’rifah ).

Berbarengan dengan konsep diatas, Beliau menjelaskan bahwa watak utama Islam pada dasarnya sangat menekankan pentingnya ilmu pengetahuan. Corak interaksi antar keduanya lebih condong pada penerimaan dengan moderat, tidak menerima secara penuh atau menolak secara membabi buta.

Peran utama Islam terhadap ilmu pengetahuan adalah menjadikan ilmu sebagai entitas yang tidak bebas nilai. Nilai-nilai Islam yang diintegrasikan dengan ilmu pengetahuan diantaranya adalah : humanisme, emansipasi, dan transendensi. Humanisme meniscayakan adanya pemenuhan terhadap hasrat keilmuan dalam bingkai kemanusiaan, emansipasi pada perjuangan yang terus menerus demi kesejahteraan manusia, dan transendensi pada penekanan basis keimanan pada Allah sebagai Yang Hak dan Maha segalanya.

Dengan ketiga nilai diatas, Ilmu dalam Islam bukanlah sesuatu yang terasing, bebas, dan tanpa tujuan. Ilmu dalam Islam diniscayakan sebagai sebuah entitas yang mampu memenuhi hasrat keingintahuan, menjadi obor pada perjuangan terus-menerus demi kualitas kehidupan yang lebih baik dibawah basis keimanan yang luhur kepada Allah sebagai Zat Yang Maha Segalanya. Oleh sebab itu, Islam menolak dengan keras terhadap penunggangan ilmu pengetahuan yang digunakan untuk memusnahkan, memanipulasi, bahkan merobohkan tatanan kehidupan sebagaimana garis yang telah ditetapkan Tuhan semenjak dunia diciptakan.

Behhh, gimana ? berat kan ? jarang-jarang kan ngomongin yang berat-berat tapi bikin nagih sampai lupa berbuka saking asiknya. Tetep pantengin media Kami ya guys agar kalian nggak ketinggalan info-info kegiatan menarik lainnya...

Salam Exact, salam menginspirasi...