Gokhan, Anggota Exact Angkatan Averoes (Mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam)

Tujuan Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals) terdiri dari17 tujuan dan 169 terget. Tujuan pembangunan tersebut terdiri dari 4 pilar yakni : 1) Pilar Sosial meliputi tujuan 1,2,3,4, dan 5 ; 2) Pilar Ekonomi meliputi pilar 7,8,9,dan 17 ; 3) Pilar Pembangunan Lingkungan meliputi 6, 11, 12, 13, 14, dan 15 serta ; 4) Pilar Pembangunan Hukum meliputi tujuan 16.

Adanya kewirausahaan sosial dapat menjadi jawaban dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terutama dalam pilar ekonomi dan pilar sosial. Konsep kewirausahaan sosial yang menggabungkan antara cara berpikir ekonomi (Kewirausahaan) dengan paradigma pembangunan sosial. Hasilnya, terciptanya sebuah bisnis yang memiliki profit (revenue) dan misi sosial sehingga mampu memberikan dampak sosial bagi kehidupan masyarakat. Namun, tidak menutup kemungkinan dalam implementasi kewirausahaan sosial dapat juga berdampak dalam mewujudkan pilar pembangunan lingkungan dan pilar pembangunan hukum.

Pada prinsipnya, kewirausahaan sosial terdiri dari 4 (elemen) yakni Social Value, Civil Society, Innovation, and Economy Activity. Social Value merupakan elemen kunci dalam kewirausahaan sosial dimana harus mampu memberikan manfaat sosial bagi masyarakat. Kewirausahaan sosial juga harus didukung oleh adanya Civil Society. Kewirausahaan sosial harus mampu mengoptimalkan modal sosial yang ada di masyarakat. Selain itu, diperlukan Innovation untuk dapat memecahkan masalah sosial dengan cara inovatif dan kreatif. Namun, Economy Activty harus tetap menjadi dasar dan landasan pengembangan kewirausahaan sosial. Kewirausahaan sosial dapat dikatakan berhasil ketika dapat menyeimbangkan antara aktivitas sosial dengan aktivitas bisnis.

Tren pengembangan kewirausahaan telah menyebar ke seluruh dunia. Kemunculan Grameen Bank di Banglades yang digagas Muhammad Yunus pada dekade 2006 membawa angin segar dalam pengembangan kewirausahaan sosial karena terbukti berhasil menyelesaikan permasalahan ekonomi di negaranya.

Praktik kewirausahaan sosial dewasa ini sudah banyak dilakukan di Indonesia. Salah satunya, kewirausahaan sosial yang dilakukan oleh Bumdes Triadi Makmur Dusun Drono, Desa Tridadi, Sleman, Yogyakarta.

BUMDes Triadi Makmur berdiri pada tanggal 25 Desember 2017. Pendirian BUMDes Triadi Makmur berdasarkan Rapat Musyawarah Desa dengan nomor keputusan 08 Tahun 2017 Tentang Pembentukan Badan Usah Miliki Desa. BUMDes Triadi Makmur mengembangkan 2 unit usaha, yakni Budidaya dan Rental Tanaman Hias, Unit Usaha Puri Mataram (Economy Activity).

Berawal dari keresahan masyarakat terhadap lahan desa yang kurang produktif karena wilayah berpasir. Melalui BUMDes Triadi Makmur, lahan tersebut kemudian disulap menjadi destinasi wisata puri mataram yang terdiri dari Resto dan Kuliner, Ningrat Café, pasar Ndelik, dan berbagai wahana wisata lainnya seperti wahana kolam ikan, ternak kelinci, becak air, dan taman bunga (Innovation).

Kesuksesan BUMDes Triadi Makmur mengembangkan dua unit usaha membawa dampak sosial bagi masyarakat (Social Value). Pada 2018, BUMDes Triadi Makmur berhasil merekrut 135 karyawan (Civil Society). Hadirnya BUMDes Triadi Makmur bisa menjadi salah satu contoh keberhasilan dari kewirausahaan sosial di Indonesia. Keseriusan BUMDes Triadi Makmur dalam mengembangkan kewirausahaan sosial pada akhirnya mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) sebagai desa terbaik kategori prakarsa dan inovatif pada tahun 2018.

Adanya kewirausahaan sosial dapat menjadi salah satu cara untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pengembangan kewirausahaan sosial di Indonesia perlu menjadi perhatian khusus dari pemrintah, akademisi, organisasi/perusahaan, dan masyarakat.

Sumber :

1. https://sedesa.id/bumdes-tridadi-makmur-unit-usaha-wisata-puri-mataram/
2. https://blog.bumdes.id/2019/11/bumdes-tridadi-makmur-dibalik-kesuksesan-puri-mataraman/
3. https://mediacenter.slemankab.go.id/puri-mataram-wahana-milik-bumdes-yang-berdayakan-masyarakat-sekitar/
4. https://kemendesa.go.id/berita/view/detil/2735/kemendes-pdtt-berikan-penghargaan-kepada-desa-dan-pendamping-desa-terbaik